Berita TerbaruDaerahNasionalPeristiwaRagamRedaksiUncategorized

Pasar Mobil Listrik Lagi Ngetren, Mobil Hybrid Toyota Juga Ikut Kecipratan Untung

JAKARTA (www.badainews.com) – Saat ini, kendaraan elektrifikasi belakangan sedang naik daun. Di sisi lain, para pabrikan mobil juga berlomba-lomba untuk menghadirkan mobil listrik di dalam negeri. Hal itu berimbas pada penjualan mobil elektrifikasi jenis hybrid.

PT Toyota Astra Motor yang memiliki line up mobil hybrid terbanyak turut menorehkan peningkatan penjualan mobil berteknologi ramah lingkungan tersebut. Dalam catatan Toyota, penjualan mobil hybridnya dari Januari-November 2022 sudah menyentuh angka 2.270 unit. Peningkatannya tersebut cukup signifikan dibandingkan tahun lalu.

“Bersyukur, hingga November 2022 ini total jualan kendaraan elektrifikasi Toyota bisa menyentuh lebih dari 2.300 unit, dengan komposisi Hybrid di atas 95% atau sekitar 2.270-an unit meningkat 40% jika dibandingkan tahun 2021 lalu di periode yang sama dimana penjualan hybrid tahun lalu Januari-November sekitar 1.600 unit,” kata Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy dikutip dari detikoto.

Dibandingkan pabrikan lainnya, Toyota cukup konsisten dalam menjajakan mobil elektrifikasi jenis hybrid. Saat ini Toyota memiliki lima model mobil hybrid yang terdiri dari Camry Hybrid, Corolla Cross Hybrid, Corolla Altis Hybrid, C-HR Hybrid, serta Kijang Innova Zenix Hybrid. Dari keempat model itu, satu di antaranya sudah diproduksi di Indonesia yaitu Kijang Innova Zenix hybrid. Selain itu, Toyota juga sudah mulai menawarkan mobil listrik murni bertenaga baterai lewat bZ4X. Ke depan tampaknya penjualan mobil listrik ataupun mobil hybrid tampaknya bakal makin meningkat.

Sekadar informasi, pemerintah tengah menggodok insentif yang akan diberikan untuk pembeli mobil listrik sampai mobil hybrid. Diungkap Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, besaran insentif masih dihitung namun di kisaran Rp 80 juta untuk mobil listrik dan Rp 40 juta untuk mobil hybrid. Agus juga menyebutkan syarat untuk subsidi itu akan diberikan ke pembeli mobil listrik yang sudah punya pabrik di Indonesia.

“Rasanya sebagai salah satu pelaku industri yang memang sudah cukup lama eksis dengan elektrifikasi di Indonesia rencana ini bisa membantu untuk semakin mempopularisasi adopsi kendaraan elektrifikasi ya di Indonesia dan impactnya tentu ke emisi karbon yang bisa dikurangi dari mobilitas berpotensi semakin besar dengan asumsi semakin banyak yang bisa masuk ke elektrifikasi market kita,” ujar Anton. (int/dtc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *