Uncategorized

5 Tahun Terbaring Lumpuh, Nek Rafi’ah Tinggal di Gubuk Reot Bersama Anak dan 4 Cucu

Aceh Timur – badainews.com, Rafia (70) seorang penderita lumpuh akibat stroke yang sudah terbaring lemah sejak 5 tahun lalu, dari keluarga kurang mampu di Dusun Lam Kuta, Gampong Bintah Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur hingga saat ini luput dari perhatian pemerintah.

Pantauan media ini, Senin 21 Februari 2022, Rafi’ah sapaan akrab Nek Rafi’ah hingga saat ini tinggal Digubuk Reot bersama seorang anak dan 4 cucunya. Menurut Asnawati anak kandung dari Nek Rafi’ah saat ditemui media ini mengungkapkan, bahwa, Nek Rafi’ah ibu kandung sudah lima tahun menderita lumpuh dan penyakit komplikasi, namun jangankan untuk merehap rumahnya yang nyaris ambruk, untuk kebutuhan sehari-hari saja susah.

“Saya bersama empat orang anak yang masih kecil tinggal se rumah dengan ibu (Nek Rafi’ah-red). Saya tidak memiliki rumah pak, makanya saya tinggal di rumah ibu. Tapi coba lihat pak, rumah ini nyaris ambruk, dan atapnya juga sudah bocor, begitu juga tiang dan dindingnya sudah pada keropos,” kata Asnawati dengan
mata berkaca-kaca saat ditemui.

Asnawati sangat berharap kepada pemerintah Aceh atau Pemkab Aceh Timur dan instansi terkait atau para dermawan agar dapat membantu meringankan beban hidup ibunya beserta 4 orang anaknya.
“Tiga anak saya masih sekolah dan mengaji, jangankan untuk merehap rumah, untuk beli obat maman , beras dan sepatu anak saya sekolah saja saya tidak mampu. Saya hanya buruh tani yang hanya digaji 50 ribu per hari. Bayangkan saya harus merawat ibu yang sedang sakit, sedangkan saya juga harus bekerja banting tulang demi kebutuhan anak anak,” paparnya.

Camat Madat Muchtaruddin, SE pernah turun langsung melihat kondisi Nek Rafi’ah beberapa pada akhir Tahun 2021, “insya Allah pada bulan Februari 2022 nanti, saya akan memerintah Keuchik untuk mengalokasikan sidikit dana desa guna merehap rumah Nek Rafi’ah,” kata Muchtaruddin Camat Madat kala itu.

Sementara itu, Keuchik Gampong Bintah Idris saat dikonfirmasi media ini lewat selularnya mengatakan, pemerintah desa belum bisa mengalokasikan dana desa untuk rehap rumah warga miskin. “Karena Dana Desa Tahun 2022, masih diproritaskan 40 persen untuk BLT, untuk ketahanan pangan 20 persen, 8 persen untuk pencegahan covid-19 dan 32 persen lagi untuk bayar jerih aparatur Desa dan lain lain, jika saya merehap rumah Nek Rafiah, bagaimana dengan orang lain. Karena banyak warga miskin lainnya. di Gampong Bintah,” papar Idris.

 

 

 

 

tgk aba

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *