Berita TerbaruDaerahNasionalPolitik

Kepsek SMA Negeri 6 Medan Menangis Dituding Korupsi Dana BOS, Ini Pembunuhan Karakter.

MEDAN(www.badainews.com) || Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 6 Medan, Siti Rahmah Lubis, Spd, M.Si mengaku sangat terganggu atas ramainya berita di Media telah menuding saya mengkorupsi Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), perbudakan guru di sekolah yang di nakhodahinya, hingga tudingan memaksa guru membuat surat pernyataan berisikan bersedia melaksanakan tugas tanpa dibayar.

Selanjutnya, Siti Rahmah (Kepsek) mengatakan, atas tudingan yang dianggap tak memiliki bukti akurat dan sepihak itu. Siti Rahmah yang sudah mengabdi selama 24 tahun sebagai guru di SMAN 6 Medan yang beralamat di Jalan Ansari, Kelurahan Sei Rengas I, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, dibuat risih oleh “Oknum Guru” tersebut.

“ Saya risih dibilang Korupsi Dana BOS. Padahal saya di SMAN 6 Medan saja belum ada 1 tahun menjabat sebagai Kepala Sekolah. Laporan tentang Dana BOS saya aja belum di Audit, kapan pula saya melakukan korupsi Dana BOS, saya menjabat Plt Kepsek di bulan Januari 2021 dan di bulan Juni baru Defenitif,” kata Siti Rahmah Lubis kepada awak Media Badainews.com. Medan, Jum’at 25/11/2022.

Siti Rahmah Lubis menjelaskan, Tudingan negatif itu pun dianggap sebagai pembunuhan karakter. Kemudian, dirinya pun memberanikan diri dengan meminta izin kepada pimpinan agar tampil mengklarifikasi.

“ Selanjutnya, Ibu Siti Rahmah menjelaskan, ini adalah pembunuhan karakter terhadap saya. Cita-cita saya dari dulu kan tinggi. Capek saya sekolah tinggi-tinggi. Saya relawan juga, saya kemana-mana sebagai relawan rela nggak dibayar, tapi kenapa saya dibilang korupsi. Ini kejam, sudah membunuh karakter saya,” ungkap sedih Siti Rahmah Lubis dengan meneteskan air mata.

Wanita yang sudah lama mengabdi di SMA Negeri 6 Medan ini, memulai kariernya sejak pada tahun 1998 ini mengakui bahwa tudingan itu sengaja diperbuat oleh beberapa oknum guru di sekolahnya yang merasa tak senang dengannya, atas perubahan dan kebijakan yang dilakukannya saat menjabat sebagai Kepala Sekolah (Kepsek) di SMA Negeri 6 Medan.

“ Selanjutnya, Ibu Kepsek SMA Negeri 6 Medan ini memberikan sebuah alasannya kepada awak media, mereka merasa tidak senang kalau saya tegur. Kadang ada juga guru yang telat masuk mengajar di SMA Negeri 6 Medan, ada juga yang belum habis waktu jam mengajarnya sudah keluar dari sekolah, ada juga guru yang berjualan di kelas, dan saya langsung tegur mereka. Saya tambah CCTV untuk bisa tahu kalau nggak ada kelas. Karena itu, mereka tidak suka dan sakit hati kepada saya. dari situlah mereka mencari celah mau menjatuhkan saya,” Ujarnya.

Siti Rahmah Lubis yang menjabat sebagai Kepala Sekolah (Kepsek) menyampaikan saya ingin membuat perubahan dengan penerapan disiplin di SMAN 6 Medan yang dilakukannya semata untuk mewujudkan visi disekolah tersebut yaitu ‘Menciptakan Insan yang bermartabat, berprestasi, berbudaya dan bertaqwa’. Sebagaimana wujud dari Visi dan Misi Dinas Pendidikan Sumatera Utara.

Saat ditanya awak media www.badainews.com masalah pengelolaan SPP yang juga menuai tudingan tidak transparan dan tidak jelas peruntukannya, ia kembali menegaskan, bahwa dimasa kepemimpinannya sebagai Kepsek saat ini, Ibu Siti Rahmah telah menurunkan uang SPP dari Rp 200.000, menjadi Rp 165.000. Bahkan, menggratiskan bagi anak guru (ada 9 anak guru) dan anak pengurus Komite. Lain lagi bagi keluarga tidak mampu, dan keluarga siswa yang bermasalah pada rumah tangga atau “Broken Home” yang juga dapat pengurangan uang sekolah.

“ Kalau dana BOS sudah sesuai juknis, Jadi kita sudah transparan. Target saya kedepan bagaimana SPP ini bisa di gratiskan, saya melihat dari kesusahan orangtua siswa sejak dimasa Pandemi Covid-19 kemarin,” Ujarnya.
(W Badai).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *