Evaluasi 2 Tahun Kepemimpinan Jokowi, Mahasiswa : Jangan Ada Kriminalisasi Gerakan Mahasiswa
Jakarta- Solidaritas Pergerakan Mahasiswa (SOPREMASI) dan Koalisi Rakyat (KORA) menggelar dialog terbuka dengan tajuk diskusi “Evaluasi Dua Tahun Kepemimpinan Jokowi-Maruf Amin Sudah Sejauh Mana Perubahan Bangsa” di Two Much Coffee & Roastery, Kramat Jati- Jakarta Timur.
Rizki Irwansyah mengatakan KORA dan SOPREMASI menggelar dialog terbuka dengan konsep tatap muka sebagai upaya untuk menggingatkan kembali kepada mahasiswa dari berbagai kampus di wilayah DKI Jakarta untuk tidak absen menyuarakan evaluasi jelang momentum Dua tahun kepemimpinan Jokowi-Maruf.
Menurutnya, Dua tahun pemerintahan ini adalah momentum yang tepat untuk elemen mahasiswa memberikan evaluasi sejauhmana efektivitas kepemimpinan Jokowi-Maruf Amin merealisasikan janji politik. Ia menjelaskan, evaluasi ini perlu dalam kerangka membangun pemerintahan yang efektif. Lebih-lebih, dalam masa pandemi ini, mendesak dibutuhkan pemerintahan yang tak asal bekerja, tapi juga responsif sekaligus adaptif.
“Di periode kedua pemerintahannya saat ini, Pemerintahan Jokowi sejatinya makin dihadapkan pada masalah besar. Di tengah berbagai tekanan plus pandemi Covid-19 yang belum mampu sepenuhnya terkendali, dua tahun kepemimpinan Jokowi-Maruf Amin sangat membutuhkan dukungan moral force dari mahasiswa dan perangkat pembantu yang makin mumpuni. Tanpa itu, kepercayaan publik (public trust) akan kian mudah terdegradasi. Lebih-lebih, jika berbagai program dan kebijakan tak mampu banyak menjangkau harapan publik. Dua tahun adalah masa tepat untuk evaluasi dan melanjutkan pahatan legacy yang benar-benar bisa memberikan ketenangan”, -ucap Rizki dalam pembukaan diskusi (Minggu, 10/10)
Di tempat yang sama Gawi Yaur Dewan Pembina SOPREMASI mengajak kepada elemen mahasiswa yang tergabung dalam gerakan SOPERMASI untuk terlibat aktif menyuarakan evaluasi dua tahun Jokowi- Maruf Amin sebagai bentuk pengawasan terhadap pemerintahan.
Oleh karenanya, pria yang juga sebagai Sekertaris Daerah BEM Nusantara berharap, jelang evaluasi dua tahun Jokowi-Maruf Amin tidak ada upaya kriminalisasi terhadap gerakan mahasiswa.
“Saya mengajak teman-teman ,mahasiswa dari berbagai elemen kampus untuk menjadikan momentum tahunan setiap tanggal 20 Oktober sebagai puncak gerakan mahasiswa dalam melakukan kontrol terhadap keberlangsungan jalannya pemerintahan. Demi terciptanya pemerintahan berkeadilan. Gerakan mahasiswa harus ditandai dengan sikap kritis atas kegelisahan masyarakat, sehingga haram hukumnya apabila ada kriminalisasi terhadap gerakan mahasiswa ”,- Tegas Gawi Yaur,
Selain itu, Gawi menegaskan diskusi dengan bertajuk Evaluasi dua tahun Jokowi-Maruf Amin akan terus dilakukan menjelang 20 Oktober ke setiap wilayah di DKI Jakarta sebagai upaya konsolidasi guna menghidupkan kembali nalar kritis mahasiswa sebagai kontroling terhadap pemerintah dan tulang punggung masyakat.
Diinformasikan diskusi bertajuk Evaluasi Kepemimpinan Jokowi- Maruf Amin yang berlangsung di Two Much Coffee & Roastery, Kramat Jati- Jakarta Timur dihadiri oleh mahasiswa berbagai kampus dengan jumlah peserta mencapai 30 orang dan sudah memenuhi protokol kesehatan. (R.Badai)