Jum’at Berkah, Komunitas, Berbagi Nasi (BerNas), Berbagi Kepada Kaum Dhuafa
Medan- Komunitas BERNAS ( Berbagi Nasi ) MEDAN membagikan nasi bungkus di jalanan maupun emperan toko di wilayah KOTA MEDAN, Sumatera Utara. Mereka berpencar menyisir orang-orang yang tidur di emperan ruko, tukang becak, hingga pekerja malam.
Aksi itu dilakukan Komunitas Berbagi Nasi di medan, setiap Jumat malam. Salah satu titiknya di williem iskandar pancing. Di lokasi ini ada seorang tukang becak yang tengah tertidur dibangunkan dan diberi nasi bungkus beserta air minum.
Permisi pak, ini ada nasi bungkus. Silakan pak, begitu ucap seorang pejuang BERNAS sebutan pemuda yang membagikan nasi kepada tukang becak yang tengah tidur di atas becak, Jumat (15/10/2021) malam.
Tak hanya tukang becak, pejuang nasi yang menemukan orang yang sedang tertidur di emperan pun dibangunkan untuk diberi nasi. Para pekerja malam yang melintas juga diberi nasi bungkus tersebut.
“Berbagi nasi ini adalah gerakan sosial bertujuan untuk menumbuhkan semangat berbagi dengan membagikan nasi bungkus kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan,” kata salah satu anggota Komunitas Berbagi Nasi Medan, Akbar saat ditemui di lokasi.
Akbar mengatakan kegiatan berbagi nasi pertama kali muncul di Medan, Sumatera utara. Kemudian sejumlah pemuda di nedan ikut terpantik untuk melakukan aksi serupa kepada sesama yang membutuhkan.
“Kegiatan ini pertama kali dilaksanakan di Kota Bandung, yang kemudian diikuti lebih dari 84 kota di Indonesia, termasuk Medan,” ujar Akbar
Dia mengatakan pembagian nasi bungkus dilakukan setiap hari Jumat malam. Biasanya kata dia ada ratusan bungkus nasi. Nasi beserta lauk pauknya berasal dari donatur yang menyumbang.
“Kita membagikan nasi bungkus untuk saudara kita yang masih tidur beralas bumi dan beratapkan langit, kepada para pekerja keras yang masih bekerja di malam hari, dan sebagai latihan untuk kami mengasah naluri berbagi kami pribadi,” jelas Akbar.
“Ada kegiatan rutin setiap hari Jumat malam. Nasi dikumpulkan bagi yang mau donasi. Rata-rata 100 hingga 200 bungkus dibagikan kepada pekerja malam, orang yang pantas menerima, tukang becak,” sambung dia.
Gemilang menambahkan pihaknya terbuka jika ada pemuda lainnya yang tertarik bergabung dengan komunitas ini. Gemilang mengaku selaku penggerak komunitas Berbagi Nasi Medan
Tidak melarang kalau ada orang baru mau ikut kegiatan, karena ini kan sosial. Bisanya ada donatur yang kasih bungkusan nasi, tapi kita menerima jika ada orang dari komunitas yang membawa nasi untuk dibagikan,” ujarnya.
“Yang saya rasakan ada berkah sendiri, soalnya yang saya alami seperti itu. Makanya saya tidak mau meninggalkan kegiatan sosial ini, kalau memang tidak ada acara yang sangat penting Dia mengaku senang bisa ikut kegiatan tersebut sebab bisa menambah teman banyak.,” Ucap Gemilang. (MC.Badai)