Berita TerbaruDaerahHukrimPolitik

Dimana Ada Bobby Nasution Disitu Ada Topan Ginting Nasibnya Berakhir Ditangan KPK

BADAINEWS.COM || MEDAN – Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Sumatera Utara menyeret nama Topan Obaja Putra Ginting, Kepala Dinas PUPR Sumut, yang juga dikenal sebagai sosok dekat Gubernur Sumut, Bobby Nasution. Senin (30/06/2025).

Kemudian, Skandal Geng Topan di OTT KPK Bayang-Bayang “Geng Media Bapak” Coba Redam Berita Miring, Ganggu Kebebasan Pers di Sumut

Topan ditangkap pada Kamis (26/6/2025) malam dalam rangkaian OTT terkait dugaan suap proyek pembangunan jalan senilai ratusan miliar rupiah. Bersama sejumlah pejabat lainnya, ia kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Jakarta. Kedekatan dengan Bobby Nasution

Topan Ginting dikenal publik sebagai orang kepercayaan Bobby Nasution sejak menjabat Wali Kota Medan.

Ia kemudian diboyong ke Pemprov Sumut dan menjabat posisi strategis sebagai Kadis PUPR, tak lama setelah Bobby dilantik menjadi Gubernur Sumut pada awal 2025.

“Dimana Ada Bobby, Disitu Ada Topan Ketua Kelas,” ucap salah satu warga Kota Medan yang enggan disebutkan namanya.

Kedekatan mereka menimbulkan dugaan bahwa Topan mengetahui banyak hal, termasuk urusan-urusan sensitif di pemerintahan.

Kini, setelah OTT ini mencuat, sejumlah pihak mulai menyoroti apakah keterlibatan Topan akan membuka jalur pengusutan terhadap harta kekayaan pejabat lain, termasuk Bobby Nasution sendiri.
KPK Buka Peluang Panggil Bobby.

Juru Bicara KPK, Asep Guntur Rahayu, menyampaikan bahwa KPK tidak menutup kemungkinan memanggil Gubernur Sumut jika ditemukan bukti keterlibatan.

“Apabila dalam proses penyidikan ditemukan keterlibatan pihak lain, termasuk atasan dari tersangka, tentu akan kami panggil untuk dimintai keterangan,” tegas Asep kepada awak media.

Foto: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

KPK juga bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk melacak aliran dana mencurigakan dalam proyek-proyek jalan tersebut.

Masa Tenang Telah Berakhir ?

Sejumlah pengamat menilai bahwa perubahan kepemimpinan nasional turut mengubah peta politik dan perlindungan terhadap tokoh-tokoh tertentu.

“Dulu, saat mertua masih presiden, siapa yang berani ganggu? Tapi sekarang zamannya sudah berganti,” kata seorang warga Sumut, menyindir hubungan Bobby dengan Presiden sebelumnya.

Publik Menunggu Transparansi

Selanjutnya, Kasus ini memicu reaksi beragam dari masyarakat. Beberapa mendesak agar KPK mengusut tuntas dan tidak berhenti di level pelaksana.

Jika ada aliran dana mencurigakan ke pihak lain, publik berharap tidak ada tebang pilih dalam proses hukum.

Hingga berita ini diturunkan, Bobby Nasution belum memberikan pernyataan resmi mengenai kasus yang menjerat bawahannya tersebut.

(Badai).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *