Eks Guru SMPN 1 Seunuddon Mengklarifikasi Terkait berita dirinya di Lapor Polisi
Aceh Utara,badainews com1, terkait pemberitaan di media yang menuding salah seorang mantan guru yang di pecat pada salah satu sekolah SMPN di Seunuddon Aceh Utara mengintimidasi kepala sekolah tidak benar,memang mantan guru tersebut pernah mengirim pesan lewat WhatsApp kepada kepala sekolah akan melaporkannya ke Polda,namun mantan guru yg kini berprofesi sebagai wartawan Media online tersebut belum cukup bukti untuk melaporkan kepala sekolah tersebut ke Polda.
Tidak benar saya mengintimidasi kepala sekolah yang ada di pedalaman Aceh Utara,bahkan saya sebagai wartawan berada di bawah naungan Perkumpulan Jurnalis Indonesia Demokrasi(PJID) hanya sekedar bersilahturahmi ke sekolah2 dan saya tidak pernah menngancam meminta minta kepada kepala sekolah.
Memang benar saya pernah menulis beberapa kepala sekolah yang memang guru dan kepala sekolah jarang aktif ke sekolah dan menanyakan tentang beberapa hal di dunia pendidikan.
Mengenai dengan pernyataan Sayuti Ketua PWI Aceh Utara yang katanya sudah 10 tahun menjabat sebagai ketua PWI,beliau bahkan pernah memaki saya di telpon dan menyuruh orang lain untuk menelepon saya agar menghentikan pemberitaan tentang kepala sekolah SMPN 1 Seunuddon,sebab katanya beliau saudara kepala sekolah.
Sungguh sangat di sayang dengan pernyataan ketua PWI Sayuti,yang tidak tau saya berada di bawah naungan organisasi apa,padahal kini organisasi jurnalis sudah banyak di antaranya adalah PJID.
Saya sendiri sudah melaporkan dengan datang langsung membawa ke polres Aceh Utara bahwa saya wartawan online dengan membawa surat kemenkumham,surat tugas dan KTA di bagian humas Polres bahwa saya Kabiro Aceh Utara media RajawaliBaruna.com.
Dan terkait dengan laporan kepala sekolah ke Polres Aceh Utara tentang pencemaran nama baik saya siap di panggil,dan apabila saya bersalah pun saya siap mendekam di penjara.teman-teman dari PJID pun siap membantu,timpalnya.
Terima berita
Tgk Aba
