Pengusaha Nella Catering Sekeluarga Keroyok Ibu Rumah Tangga
Percut Sei Tuan- Seorang ibu rumah tangga J br Situmorang bersama putrinya H Hotma br Pasaribu dikelroyok sekeluarga pemilik catering di Jalan Mansyruddin, Gang Anggrek Merah VII, Desa Bandar Khalifah, Kecamatan Percut Seituan, Jumat (16/7/2021) sore.
Korban dikeroyok 6 orang, masing-masing Aiptu Purn Janger Sinaga yang juga pengusaha Nella Katering bersama-sama istrinya Sertawati Kaban, Nella Sinaga, Dora Sinaga, Muti Sinaga dan Mika Simarmata.
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka goresan, sakit di pinggang dan sesak nafas karena syok akibat kejadian tersebut. J Situmorang sempat mendapat perawatan observasi di IGD RS Haji Medan karena sempat mengalami gangguan jantung akibat syok atas kejadian tersebut.
Kedua korban kemudian mengadu ke Polsek Percut Sei Tuan membuat pengaduan. Kepada wartawan korban menceritakan, sejak pindah di gang Anggrek Merah, Nella Sinaga anak perempuan pemilik catering merasa tidak senang melihat keberadaan mereka.
“Kalau lewat naik sepeda motor atau mobil, dia selalu tancap gas dan menggeber-geber gas hanya tepat di depan rumah kami. Ironisnya, orangtuanya tidak melarang perbuatannya itu. Pernah saya labrak, malah dia melawan, tapi orangtuanya diam saja membiarkan perbuatan putrinya”. Kata J br Situmorang, Minggu (18/7/2021).
Kemudian, Mika Simarmata, masih warga gang Anggrek Merah 7 tingkah lakunya sama seperti Nella Sinaga dan berteman kompak. Mereka berdua silih berganti mengebut di gang khusus di depan rumah J br Situmorang sambil bersorak-sorak mengejek.
Menurut J br Situmorang, sepekan sebelum kejadian, Nella dan Mika sama-sama melakukan aksi gas menggas kenderaan terjadi lagi. Perbuatan hari itu dilakukan berulang-ulang sambil mengejek dengan memamerkan pinggulnya. Karena terkejut, korban memaki memaki mereka. Rupanya mereka tersinggung dengan makian, lalu mengadu ke Polisi Babinkamtibmas.
Seorang polisi bermarga Lubis datang menemui J br Situmorang dan mengatakan korban sering membuat gaduh di lingkungan tersebut. Korban menjelaskan duduk persoalan bahwa merekalah yang sering ngebut-ngebutan. Ucapan korban didukung warga setempat bermarga Munthe dan boru Pasaribu yang juga komplin melihat kelakuan pelaku.
Polisipun mendatangi rumah Janger Sinaga, tidak lama berselang dia pulang dan menyarankan kepada korban agar coolingdown, jangan ada membuat keributan dan disanggupi J br Situmorang.
Sepeninggal Polisi, J br Situmorang bersama temannya Cristina br Sinaga pergi untuk suatu keperluan. Ketika melintasi rumah pelaku, dia diserbu oleh Jenger Sinaga dan istrinya br Kaban beserta tiga putrinya dan Mika Simarmata.
Korban dituding membuat keributan, mereka mendorong-dorong korban, bahkan Jenger Sinaga menolak keningnya sambil berkata bahwa korban adalah perempuan tidak beres. Melihat ibunya dikeroyok, H Hotma Pasaribu, putri korban mengejar ke TKP. Tapi dia justru diserang ketiga anak pelaku sehingga dadanya sakit dan tangannya kena cakaran.
Dengan angkuhnya br Kaban menyepelekan korban. “Aku ini orang kaya, banyak uang, toke katering, di tasku ini banyak uang. Ngadulah kau ke Polisi, kau tidak punya uang, jual dulu kemaluan ketiga anak perempuanmu baru kau punya uang untuk mengadu ke Poltabes,” kata br Kaban.
Kemudian Nella Sinaga menyebut korban orang stres, miskin, suaminya pengangguran. “Saya tidak terima pengeroyokan dan penghinaan yang keji ini, makanya saya menempuh jalur hukum,”. Pungkas korban.(Roy Badai)