Uncategorized

Presidium FPII Nobatkan Amran H Yahya dan Faisal Lahadja Sebagai Anggota Kehormatan

Toli-toli (www.Badainews.com)

Ketua Presidium Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Dra. Kasihhati, didampingi Sekretaris.Nasional Irfan Denny Pontoh,S.Sos dan Bendahara Presidium FPII Chily Babay, hadir dalam kegiatan nasional FPII, sabtu malam (2/7/2022 di Cafe Tamaki Kabupaten Tolitoli Provinsi Sulawesi Tengah.

Kegiatan nasional yang dilaksanakan Presidium FPII itu, yakni Launching Program Nasional KTA-nisasi FPII yang menyasar 21 Provinsi dan 349 Kabupaten/Kota yang dirangkaikan dengan penobatan anggota kehormatan Presidium FPII Amran H.Yahya (Bupati Tolitoli) dan Moh.Faizal Lahadja, SE (Anggota DPRD Sulteng) dan pengukuhan Pengurus FPII Korwil Tolitoli masa bhakti 2022 – 2027.

Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Tolitoli Moh.Besar Bantilan, Sekretaris Daerah Kabupaten Tolitoli Moh. Asrul Bantilan, S. Sos, Asisten Pemerintahan dan Kesra Anhar Dg. Mallawa, SE, Anggota DPRD Sulteng Moh.Faizal Lahadja, Ketua PDIP Tolitoli Jhonli Uirianto, Dandim 1305/BT diwakili oleh Letda Inf. Masno M. Dani, Danlanal Tolitoli diwakili oleh Letda Laut (E) Suman Rio (Kasatkim Lanal Tolitoli), Kapolres Tolitoli diwakili Kabag Ops Polres Tolitoli Kompol Najaruddin , Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setdakab Tolitoli Agusalim bin Bustan SH, Ketua dan Jajaran Pengurus FPII Korwil Tolitol serta undangan lainnya.

Ketua Presidium FPII Dra. Kasihhati dalam sambutannya menyampaikan sejumlah kritik terkait kondisi Kabupaten Tolitoli yang masih harus mendapat perhatian pemerintah daerah.

“Saya tadi keliling kota tolitoli, kog masih belum nampak perubahannya yaa, titip yaa, mudah2an saya datang lagi, kondisi kota tolitoli sudah jauh lebih baik, ” ujar Kasihhati, seraya memotivasi pemda masih punya waktu sampai tahun 2024 untuk berbenah.

Kasihhati juga meminta Pemerintah Daerah untuk tidak alergi dengan kritik.,”Pemerintah daerah jangan alergi kritik, sebab kritik itu adalah vitamin, spirit untuk menjadi lebih baik,” tegasnya.

Dra.Kasihhati yang sudah lebih dari 30 tahun menggeluti dunia kewartawan itu, juga melontarkan kritik terhadap Dewan Pers, yang menurutnya sudah tidak lagi berjalan sebagaimana ketentuan UU No.40 Tahun 1999 tentang Pers.

Pasal 15 UU Pers, kata Kasihhati jelas mengatur tugas, fungsi dan wewenang Dewan Pers.

” Disitu jelas, Dewan Pers itu hanya sebagai fasilitator, dan tidak berwenang mengatur insan pers, dengan segala produk yang bernama.sertifikasi dan UKW,” tegas Kasihhati, seraya mengingatkan Pemda untuk memahami hal tsb.

Sementara Sekretaris Nasional FPII Irfan Denny Pontoh dalam pemaparannya menyampaikan, program nasional KTA-nisasi FPII menyasar di 21 Provinsi dan 349 Kabupaten/Kota. “Karenanya, menjadi tekad dan ikhtiar kita menjadikan FPII sebagai wadah insan pers indonesia yang memiliki jaringan media terbesar dan terluas,” tandasnya.

Terkait KTA FPII, Seknas Irfan Denny Pontoh menegaskan, seluruh pengurus dan anggota FPII akan mendapatkan perlindungan dari.ancaman teror, intimidasi dan kriminalisasi, atau terkait sengketa pers.”Jaminannya, jika ada yang diteror, intimidasi dan dikriminalisasi, FPII akan hadir, Dewan Pers Independent Indonesia akan hadir,” tegas Irfan.

Pesan kepada Pemerintah Daerah, Seknas FPII berharap dukungan dan suport, sebab FPII akan hadir sabagai mitra konstruktif untuk kebaikan daerah..

Wakil Bupati Tolitoli Moh.Besar Bantilan dalam sambutannya mengatakan turut berbahagia dapat hadir bersama Para Insan-insan Pers, Awak-awak Media dan Para Jurnalis serta mengucapkan selamat kepada para Pengurus Forum Pers Independent Indonesia Koordinator Wilayah Tolitoli yang telah dikukuhkan.

Wakil Bupati juga mengatakan Eksistensi FPII Koordinator Wilayah Kabupaten Tolitoli harus diupayakan sebagai Perekat dan Pemersatu Insan Pers mengingat Media atau Insan Pers yang merupakan mitra Pemerintah dan sebagai modal dalam membangun Kabupaten Tolitoli yang kita cintai ini.

Dikatakan pula Peran Wartawan sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan Pembangunan khususnya di Kabupaten Tolitoli, sumbang saran dari Para Tokoh dan Insan Pers terhadap kebijakan Pemerintah Daerah sangat berharga untuk modal Pembangunan Kabupaten Tolitoli, karena budaya sumbang saran tersebut diharapkan mampu terus ditumbuh kembangkan secara santun dan bijak demi asa kita bersama membangun Daerah dalam mensejahterakan masyarakat.(Neng Alexza)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *