Berita TerbaruNasionalPeristiwaPolitikRagamRedaksi

Syaiful Syafri : Kepemimpinan Komjen Pol Agus Andrianto Model Kebhinekaan Sebagai Kekuatan

Medan Badainews.com- 09-03-2021 Berbicara tentang Kepemimpinan Pemersatu Keberagaman, maka para Mahasiswa dapat mempelajari Kepemimpinan Komjen Pol Drs Agus Andrianto SH, MM masa Kapolda Sumut tahun 2018 – 2019, kata Drs Syaiful Syafri.

Masa itu juga masa tahun politik seperti tahun ini, berkembang isu pilpres, isu intoleransi, berita berita hoax, akibatnya masyarakat yang tidak memahami ikut berdemonstrasi atas ajakan orang orang yang tidak bertanggung jawab.

Namun tahun 2018 dan 2019, sebagai tahun politik tetap kondusif, dan Pilpres serta Pileg berjalan dengan tertib, ketika Komjen Pol Drs Agus Andrianto, SH, MH sebagai Kapoldasu menerapkan Kepemimpinan model Kebhinekaan yang menjadikan kekuatan, dan ketahanan sosial.

Dengan model Kebhinekaan, pendekatan Sosial dan kemanusiaan, pendekatan profesi hingga pendekatan komunitas , kata Mantan Pj Bupati Batu Bara 2008 ini, masyarakat diberi penjelasan secara kekeluargaan, oleh Komjen Pol Agus Andrianto, sehingga berbagai komponen masyarakat memahami situasi bangsa yang sebenarnya, bukan dari berita berita hoax.

Hal tersebut dijelaskan Syaiful Syafri selaku Nara Sumber pada Seminar Nasional bertopik Kepemimpinan Mempersatukan Keberagaman, yang diselenggarakan Komunitas Mahasiswa Peduli Bangsa Sumatera Utara, dibawah pimpinan Julpan Siregar, Mahasiswa FKIP UMSU semester VII, melalui zoom meeting, Selasa 08/03 di Medan.

Sementara itu, DR Parapat Gultom M.Eng Dosen Pasca Sarjana USU selaku ilmuan, menjelaskan bahwa
untuk mempersatukan

Keberagaman, diperlukan 5 strategi yakni, jangan lupa sejarah, pro aktif mengembangkan diri, mengembangkan shop skill, peduli masalah masalah sosial, berjiwa NKRI, sehingga terbangun kebhinekaan yang tunggal ika.

Seminar Nasional dengan Topik Kepemimpinan Pemersatu Keberagaman, dilaksanakan oleh Komunitas Mahasiswa Peduli Bangsa yang di Ketuai Julpan Siregar Mahasiswa FKIP UMSU, Sekretaris Syahrul Ramadhan Mhs Fakultas Tehnik, dan Bendahara Dimas, sedangkan Moderator, Ridho Alfiansyah, Mahasiswa FKIP.

Menurut Julpan, Seminar dilaksanakan dampak dari berita berita yang bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya di Sumatera Utara, seperti suara Toa/ sound sistem mesjid ketika azan, presiden tiga priode, penundaan pilpres, dan lainnya, yang diikuti kalangan Mahasiswa berbagai Perguruan Tinggi, kata Julpan.

DR Moch Yusri M.Si Ketua Pusat Kajian Strategis UMSU menjelaskan bahwa keberagaman, merupakan identitas bangsa Indonesia yang bersatu dalam NKRI, tetapi menjadi sebuah tantangan, karena potensi kelautan, pulau, suku, agama, dan budaya yang membutuhkan sosok Pemimpin seperti Komjen Pol Agus Andrianto, masa bertugas di Sumut.

Guru Besar Unimed Prof DR Efendi Napitupulu, menyatakan bahwa untuk mempersatukan keberagaman, diperlukan jiwa kreatif dari para mahasiswa, membangun komunikasi yg baik, berkolaborasi, sekaligus membina karakter diri sendiri dari para mahasiswa, dan dapat mencontoh kebijakan yang pernah diperbuat Kapoldasu, Agus Andrianto.

Seminar Nasional dengan topik Pemersatu Keberagaman ditutup secara resmi oleh Kepala Lembaga Layanan Dikti Sumut, Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si dengan ucapan rasa bangganya kepada panitia. (MC.Badai)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *